Posted by Tata Risdian R S.T on Senin, 23 Maret 2020 | 0 komentar






MATA PELAJARAN : DASAR LISTRIK ELEKTRONIKA
GURU PELAJARAN : TATA RISDIAN R, S.T.,M.Pd




Alat Ukur Listrik

Untuk mengetahui besaran listrik DC maupun AC seperti tegangan, arus, resistansi, daya, faktor kerja, dan frekuensi kita menggunakan alat ukur listrik.
Awalnya dipakai alat-alat ukur analog dengan penunjukan menggunakan jarum dan mem- baca dari skala. Kini banyak dipakai alat ukur listrik digital yang praktis dan hasilnya tinggal membaca pada layar display .
Bahkan dalam satu alat ukur listrik dapat digunakan untuk mengukur beberapa besaran, misalnya tegangan AC dan DC, arus listrik DC dan AC, resistansi kita menyebutnya Multim- eter. Untuk kebutuhan praktis tetap dipakai alat ukur tunggal, misalnya untuk mengukur tegangan saja, atau daya listrik saja.
Sampai saat ini alat ukur analog masih tetap digunakan karena handal, ekonomis, dan praktis. Namun alat ukur digital makin luas dipakai, karena harganya makin terjangkau, praktis dalam pemakaian, dan penunjukannya makin akurat dan presisi.











 



 
                 

Ada beberapa istilah dan definisi pengukuran listrik yang harus dipahami, diantaranya
alat ukur, akurasi, presisi, kepekaan, resolusi, dan kesalahan.
a Alat ukur, adalah perangkat untuk menentu kan nilai atau besaran dari kuantitas atau variabel.
b.  Akurasi, kedekatan alat ukur membaca pada nilai yang sebenarnya dari variabel yang diukur.
c.  Presisi, hasil pengukuran yang dihasilkan dari proses pengukuran, atau derajat untuk membedakan satu pengukuran dengan lainnya.
d.   Kepekaan, ratio dari sinyal output atau tanggapan alat ukur perubahan input atau variabel yang diukur.
e.   Resolusi, perubahan terkecil dari nilai pengukuran yang mampu ditanggapi oleh alat ukur.
f.    Kesalahan, angka penyimpangan dari nilai sebenarnya variabel yang diukur.

Sistem Satuan

Pada awal perkembangan teknik pengukuran mengenal dua sistem satuan, yaitu sistem metrik (dipelopori Prancis sejak 1795). Amerika Serikat dan Inggris juga menggunakan sistem metrik untuk kepentingan internasional, tapi untuk kebutuhan lokal menggunakan sistem CGS (centimeter-gram-second). Sejak tahun 1960 dikenalkan Sistem Internasional (SI Unit) sebagai kesepakatan internasional. Enam besaran yang dinyatakan dalam sistem SI, yaitu:

Tabel  Besaran Sistem Internasional

Besaran
Satuan
Simbol
Panjang
meter
m
Massa
kilogram
kg
Waktu
detik
s
Arus listrik
amper
A
Temperatur thermodinamika
derajat kelvin
0K
Intensitas cahaya
candela
Cd

Secara praktis besaran listrik yang sering digunakan adalah volt, amper, ohm, henry, dan sebagainya. Kini sistem SI sudah membuat daftar besaran, satuan dan simbol di bidang kelistrikan dan kemagnetan berlaku internasional.

Tabel  Besaran dan Simbol Kelistrikan

Besaran dan simbol
Nama dan simbol
Persamaan

Arus listrik, I

amper                A

-
Gaya gerak listrik, E
volt, V                 V
-
Tegangan, V
volt, V                 V
-
Resistansi, R
ohm,                  â„¦
R = V/I
Muatan listrik, Q
coulomb            C
Q = It
Kapasitansi, C
farad                  F
C = Q/V
Kuat medan listrik, E
-                       V/m
E = V/l
Kerapatan fluk listrik, D
-                       C/m2
D = Q/I2



Besaran dan simbol
Nama dan simbol
Persamaan

Permittivity, å

-                       F/m

Ã¥ = D/E
Kuat medan magnet, H
-                       A/m
Hdl = nI
Fluk magnet, Ö
weber               Wb
E =dÖ/dt
Kerapatan medan magnet, B
tesla                  T
B = Ö/I2
Induktansi, L, M
henry                 H
M = Ö/I
Permeability, µ
-                        H/m
µ = B/H

Ukuran Standar Kelistrikan

Ukuran standar dalam pengukuran sangat penting, karena sebagai acuan dalam peneraan alat ukur yang diakui oleh komunitas internasional. Ada enam besaran yang berhubungan dengan kelistrikan yang dibuat sebagai standar, yaitu standar amper, resistansi, tegangan, kapasitansi, induktansi, kemagnetan, dan temperatur.
1.    Standar amper
menurut ketentuan Standar Internasional (SI) adalah arus konstan yang dialirkan pada dua konduktor dalam ruang hampa udara dengan jarak 1 meter, di antara kedua penghantar menimbulkan gaya = 2 × 10-7 newton/m panjang.
2.    Standar resistansi
menurut ketentuan SI adalah kawat alloy manganin resistansi 1W yang memiliki tahanan listrik tinggi dan koefisien temperatur rendah, ditempatkan dalam tabung terisolasi yang menjaga dari perubahan temperatur atmosfer.
3.    Standar tegangan
ketentuan SI adalah tabung gelas Weston mirip huruh H memiliki dua elektrode, tabung elektrode positip berisi elektrolit mercury dan tabung elektrode negatip diisi elektrolit cadmium, ditempatkan dalam suhu ruangan. Tegangan elektrode Weston pada suhu 20°C sebesar 1.01858 V.

4.    Standar Kapasitansi
menurut ketentuan SI, diturunkan dari standart resistansi SI dan standar tegangan SI, dengan menggunakan sistem jembatan Maxwell, dengan diketahui resistansi dan frekuensi secara teliti akan diperoleh standar kapasitansi (farad).
5.    Standar Induktansi
menurut ketentuan SI, diturunkan dari standar resistansi dan standar kapasitansi, dengan metode geometris, standar induktor akan diperoleh.
6.  Standart temperatur menurut ketentuan SI, diukur dengan derajat kelvin besaran derajat kelvin didasarkan pada tiga titik acuan air saat kondisi menjadi es, menjadi air dan saat air mendidih. Air menjadi es sama dengan 0° celsius = 273,160 kelvin, air mendidih 100°C.

7.    Standar luminasi cahaya menurut ketentuan SI,


Sistem Pengukuran

Ada dua sistem pengukuran yaitu sistem analog dan sistem digital. Sistem analog berhubungan dengan informasi dan data analog. Sinyal analog berbentuk fungsi kontinyu, misalnya penunjukan temperatur dalam ditunjukkan oleh skala, penunjuk jarum pada skala meter, atau penunjukan skala elektronik .
Sistem digital berhubungan dengan informasi dan data digital. Penunjukan angka digital berupa angka diskret dan pulsa diskontinyu berhubungan dengan waktu. Penunjukan dis- play dari tegangan atau arus dari meter digital berupa angka tanpa harus membaca dari skala meter. Sakelar pemindah frekuensi pada pesawat HT juga merupakan angka digital dalam bentuk digital .



Penunjukan meter analog dan meter digital


TUGAS 
1. BUAT RANGKUMAN
2. Jelaskan Cara mengkalibrasi Alat Ukur Analog ?
3. Jelaskan Cara Mengukur Reistor, Trafo, Tegangan ??

catatan : Videokan dan fotokan hasil pembelajaran dengan menggunakan seragam terima kasih. data yang masuk akan diabsen sesuai tugas yang masuk